Bupati Manggarai, Deno Kamelus saat membesuk pasien di RSUD dr. Ben Mboi Ruteng. (Foto: BEF).

RUTENG, BERITA FLORES — Sebanyak 47 siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Karya Murni Ruteng mengalami keracunan makanan. Dilaporkan sejumlah siswa tersebut mengalami keracunan saat sarapan pagi di Asrama mereka.

Untuk mendapatkan perawatan intensif, puluhan siswa itu kemudian dilarikan ke RSUD dr. Ben Mboi Ruteng pada Kamis, 15 November 2018 lalu.

Informasi yang diperoleh Beritaflores.com, siswa mengalami gejala muntah-muntah diduga dipicu keracunan makanan, saat sarapan pagi di Asrama milik SLB Karya Murni.

“Setelah selesai makan pagi. Kemudian para siswa bersiap masuk kelas. Pukul 07.00 pagi saat berbaris, para siswa mulai sakit dengan gejala muntah-muntah” ujar seorang guru di SLB Karya Murni, Oktaviana Sardiana kepada wartawan.

Bupati Kabupaten Manggarai, Deno Kamelus saat itu, lansung mendatangi RSUD Ben Mboi. Ia didampingi Kepala BPBD, Libert Habut membesuk sejumlah pasien tersebut.

Deno menyebut, bahwa para pasien ditangani secara medis di ruang IGD BLUD RSUD dr. Ben Mboi Ruteng.

“Menurut keterangan guru di SLB, gejala awal yang dialami adalah mual, pusing, dan muntah-muntah,” ujarnya.

Dia menjelaskan, bahwa semua biaya perawatan ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Manggarai.

“Bagi siswa yang memiliki BPJS, biayanya pasti pakai BPJS. Sedangkan siswa yang belum memiliki BPJS, menjadi tanggung jawab pemerintah. Bisa melalui dana bencana, kalau tidak itu menjadi tanggungan RSUD dr. Ben Mboi,” ucap dia.

Pihaknya berharap, agar para pasien cepat sembuh dari bahaya keracunan makanan. Sementara pemicu keracunan kata dia, masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.

Terpisah, Direktur RSUD dr. Ben Mboi Ruteng, dr. Elisabeth Elfrida Adur mengatakan, bahwa setelah mendapat perawatan intensif, 13 dari 47 siswa telah dipulangkan ke Asrama mereka. Sebab kondisi kesehatan mereka berangsur baik.

“Ke-13 siswa tersebut dalam kondisi baik. Sedangkan yang lain sedang ditangani,” ujarnya.

Dia menjelaskan, untuk mengidentifikasi penyebab keracunan makanan terhadap siswa SLB Karya Murni Ruteng, RSUD Ruteng bekerjasama dengan pihak BPOM Labuan Bajo.

“Saat ini tim dari Labuan Bajo (BPOM) sedang menuju ke Ruteng untuk melakukan pemeriksaan sampel makanan dari muntahan para siswa tersebut,” urainya. (NAL/FDS/BEF).

Previous articleJohnny Plate: BUMDes Bisa Jadi Kunci Penggerak Ekonomi Desa
Next articleKubu Prabowo Usulkan Gaji Guru Naik Jadi Rp20 Juta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here