Salah satu titik mengalami kerusakan parah. (Foto: Beritaflores/Efren Polce).

RUTENG, BERITA FLORES–Belum berusia setahun, proyek jalan jenis lapisan penetrasi (Lapen) menghubungkan Cibal menuju Malip sudah mulai rusak. Sejumlah titik pada ruas jalan tersebut mengalami kerusakan parah. Kerusakan terparah terdapat di Desa Lenda, Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai, Flores-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pantauan Beritaflores.com pada Jumat, 12 Juli 2019 sore, di beberapa lokasi meterial aspal sudah tak mulus lagi. Bahkan badan jalan sudah mulai pecah dan terkelupas, sehingga batu telford pun tampak runcing pada bahu jalan. Akibat kerusakan pada beberapa titik, material berupa kerikil tajam berserakan pada badan jalan.

Warga setempat berinisial AU mengatakan bahwa, kerusakan ruas jalan tersebut diduga karena buruknya kualitas saat pengerjaan proyek pada akhir tahun 2018 lalu.

“Masa belum satu tahun jalan sudah rusak. Miris kan. Apa lagi kalau sudah 2 sampai 3 tahun, pasti rusak tambah parah lagi,” ujarnya kepada Beritaflores.com pada Jumat, 12 Juli 2019.

Ia menambahkan, apabila jalan tersebut tidak diperbaiki maka akan berdampak buruk terhadap mobilitas masyarakat setempat. Ia mengaku, ruas jalan ini merupakan jalur utama menuju Ruteng ibukota Kabupaten Manggarai.

“Kalau tidak diperbaiki bisa saja ini pemicu kecelakaan. Apalagi ini jalan tanjakan,” ucap dia.

Oleh karena itu, ia berharap kepada pemerintah Kabupaten Manggarai, melalui Dinas PUPR untuk segera menindaklanjuti pengaduan warga terkait kondisi ruas jalan itu.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Manggarai, Renold Gurung mengatakan bahwa, ruas jalan tersebut masih dalam masa pemeliharaan rekanan. 

“Jalan itu masih masa pemeliharaan. Nanti akan diperbaiki lagi oleh kontraktor,” ujar Renold kepada Beritaflores.com Sabtu, 13 Juli 2019.

Secara terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Peningkatan Jalan Cibal-Malip, Melkior Muardi saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, pihak kontraktor pelaksana proyek tersebut merupakan CV. Wae Ces Murni. Sementara nilai kontrak proyek itu, jelas dia, menghabiskan anggaran sebesar Rp.539.334.000 tahun anggaran 2018.

“CV. Wae Ces Murni dengan nilai kontrak sebesar Rp.539.334.000,” kata Melki melalui WhatsApp Senin, Juli 2018.

Direktur CV. Wae Ces Murni, Klaudius Gomez mengatakan bahwa, pihaknya berjanji untuk memperbaiki kerusakan pada ruas jalan tersebut. Ia mengklaim, sebelumnya ruas jalan lapen itu pernah diperbaiki.

“Beberapa bulan lalu jalan itu pernah diperbaiki karena ada kerusakan di sejumlah titik. Itu kan masih pemeliharaan pak. Saya akan perbaik lagi nanti. Bulan lalu juga ada kerusakan tapi saat itu saya langsung perbaik,” ujarnya melalui sambungan telepon, Senin 15 Juli 2019.

Penulis: Efren Polce

Previous articleDorong Industri Pariwisata: Desa Haju Wangi Buka Akses Menuju Danau Tiwu Cewe
Next articleDPRD Manggarai Sebut Kontraktor ‘Nakal’ Tak Miliki Budaya Malu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here